Ketika berbicara soal cinta, Nadin Amizah seperti seniman yang melukis di atas kanvas kertas. Dalam lirik lagunya yang berjudul "Taruh," ia membawa pendengar ke dalam ruang yang penuh keraguan, keintiman, dan pertaruhan hati. Di rilisnya, lagu ini mengingatkan kita bahwa cinta bukanlah sekadar kisah manis atau hal yang mudah; ia adalah medan pertempuran antara keinginan, ketakutan, dan keyakinan yang dipertaruhkan.
Cinta, Sebuah Pelajaran Sejak Kecil
"Taruh" dimulai dengan pengakuan yang penuh kesadaran: “Aku sudah tau dari awal, mencintai bukan perkara kebal.” Dalam baris-baris awal ini, Nadin menekankan bahwa mencintai adalah sesuatu yang tidak pernah kebal dari luka. Ia menggambarkan cinta sebagai pelajaran yang sudah ia pelajari sedari kecil. Seperti petualangan yang tidak pernah benar-benar mudah, cinta bukan tentang ketahanan tanpa cela, tetapi justru tentang bagaimana kita belajar dari setiap hantaman dan perpisahan.
Lagu ini beranjak dari kesadaran bahwa bertahan dalam cinta sama sulitnya seperti mendayung melawan arus. “Hancur lebih mudah dari bertahan,” Nadin menyampaikan, mengisyaratkan betapa mudahnya cinta jatuh berkeping-keping, tetapi betapa sulitnya mempertahankan apa yang telah dimulai. Dalam analogi ini, ia menggambarkan cinta sebagai sesuatu yang rapuh, yang membutuhkan perhatian dan keberanian untuk terus diperjuangkan.
Keruhnya Perspektif dan Taruhan yang Tak Terhindarkan
Nadin juga menghadirkan cinta sebagai pertaruhan yang penuh risiko. “Cara pandangku melihat cinta berwarna keruh, seperti bertaruh apa kau dan aku akan jadi sama seperti itu.” Baris ini adalah refleksi mendalam akan ketidakpastian cinta—layaknya melempar dadu, tidak ada yang benar-benar tahu apakah ia akan bertahan atau hancur di tengah jalan. Cinta dalam pandangan Nadin bukanlah jalan lurus yang penuh kepastian; ia adalah permainan penuh taruhan, yang bisa saja melukai, tetapi juga menghadirkan keindahan yang tak terduga.
Seakan cinta yang ia alami diwarnai oleh pengalaman masa lalu yang pahit, Nadin melihat cinta melalui kacamata skeptis dan penuh kehati-hatian. Namun, di balik itu, ada keinginan kuat untuk membuktikan bahwa cinta yang ia bangun tidak harus seperti yang ia khawatirkan. Cinta bisa menjadi sesuatu yang tahan uji, sesuatu yang layak untuk diperjuangkan, meski kadang berwarna kelam di matanya.
Harapan di Tengah Ketidakpastian
Meski ada kekhawatiran besar, Nadin menyisipkan secercah harapan dalam liriknya: “Aku punya harapan untuk kita, yang masih kecil di mata semua.” Ia menggambarkan cinta sebagai lilin kecil yang menyala di tengah kegelapan, sering kali dipandang sebelah mata oleh orang-orang di sekitarnya, tetapi tetap menjadi cahaya yang cukup terang untuk dirinya. Ia tahu bahwa cinta yang ia genggam mungkin terlihat rapuh dan mustahil, tetapi ia tidak pernah melepaskan harapan itu.
Pada titik ini, Nadin menggambarkan cinta dengan segala ketakutannya yang menjadi bagian dari dirinya. Tak peduli seberapa kecil atau tak masuk akalnya cinta tersebut di mata orang lain, ia memiliki keyakinan yang kuat bahwa cinta itu bisa melawan dunia. “Walau tak terdengar masuk akal bagi mereka yang tak percaya, tapi kita punya kita, yang akan melawan dunia.” Dengan ungkapan ini, ia menegaskan bahwa cinta sejati akan selalu punya kekuatan untuk berdiri sendiri, bahkan ketika dunia meragukannya.
Keberanian dalam Ketakutan
Lirik "Taruh" memberikan pandangan tentang cinta yang tidak selalu penuh dengan kepastian, namun mengandung keberanian besar untuk tetap bersama meskipun dihantui ketakutan. “Aku sudah tau dari awal, rasa takut masih ku genggam nyaman,” Nadin mengakui bahwa meski cinta ini dipenuhi ketakutan, ketakutan itu adalah bagian dari perjalanannya. Bagi Nadin, cinta adalah sesuatu yang membuatnya menghadapi ketakutan, bukan untuk mengalahkan ketakutan itu, tetapi untuk berjalan berdampingan dengannya.
Ketakutan menjadi bagian dari narasi cinta yang dijalani dengan penuh kesadaran. Ia tahu cinta ini tidak akan mudah, tetapi ia siap mempertaruhkan segalanya. Di sini, Nadin menggambarkan cinta sebagai perjalanan yang seram, namun seram yang bisa diterima dengan nyaman. Sebuah keinginan untuk bertahan, untuk merasakan semua yang cinta bawa, baik rasa sakit maupun kegembiraan, menjadi satu kesatuan dalam sebuah hubungan.
Penutup: Cinta Sebagai Taruhan Terbesar
Melalui "Taruh," Nadin Amizah seakan membawa kita ke dalam sebuah dunia di mana cinta adalah taruhan terbesar. Ia adalah medan di mana harapan dan ketakutan saling berhadapan, di mana orang-orang yang berani mencintai harus bersiap menghadapi segala risiko yang ada. Dengan lirik yang mendalam dan penuh emosi, Nadin menyampaikan bahwa cinta adalah sesuatu yang layak untuk diperjuangkan, bahkan jika itu berarti bertaruh pada ketidakpastian.
Lagu ini adalah pengingat bahwa mencintai seseorang bukanlah soal kepastian atau keamanan; ini adalah soal keberanian untuk mempertaruhkan hati, untuk menghadapi dunia, dan untuk tetap teguh bahkan ketika dunia berkata sebaliknya. Seperti kata Nadin, meski cinta mungkin tampak tidak masuk akal bagi sebagian orang, cinta yang sejati adalah cinta yang siap melawan dunia.
1 Comments
untuk memperingati Idul Fitri 1438 H, POKERAYAM memberikan anda kesempatan
ReplyDeleteuntuk merayakan dengan kami dengan tujuan merayakan dihari kemenangan
Jangan lewatkan deposit 50 ribu mendapatkan extra credit 50
berlaku Hanya berlaku 100 user id saja di tanggal 26-27 Juni 2017
dan jangan lewatkan kesempatan berharga ini dengan kami
Live Chat : www>pokerayam>com
Bisa juga hubungi , info :
BBM : D8E5205A
Silakan tinggalkan komentar yang relevan. Semua komentar akan ditinjau sebelum dipublikasikan.